Pertama kali belajar melukis dengan cat minyak, guru lukis saya di The Studio@KL, menanyakan apa yang ingin saya lukis.
Terus terang saat itu saya tak punya ide.
Sebagai orang dewasa yang baru belajar melukis, saya sangat tidak
kreatif. Tidak ada sama sekali bayangan
di kepala ingin melukis sesuatu dan tidak berani pula membayangkan akan ‘bisa’
melukis sesuatu.
“Sebagai pemula, kamu bisa mencontoh dulu
gambar yang sudah ada,”kata sang guru.
Teringat ilustrasi-ilustrasi indah dalam koleksi buku anak-anak. Aha! Saya pilih
salah satu buku yang cukup menarik juga mudah untuk dilukis: The Fantastic Flying Books of Mr.MorrisLessmore.
Buku dengan judul yang panjang ini saya beli di toko buku Borders, Kuala Lumpur.
Selain gambar sampulnya yang menarik, saya tergelitik dengan catatan di
sampul yang menyatakan bahwa cerita buku ini berasal dari film pendek yang
menjadi nominasi Academy Award. Penulis
dan pembuat ilustrasi buku ini: William Edward Joyce selain penulis juga pembuat
film animasi anak-anak.
The Fantastic Flying Books adalah sebuah cerita fantasi, sedikit surealis, tentang Tuan Morris yang sangat cinta pada cerita dan buku. Setiap hari ia membaca dan menulis cerita kehidupannya. Sampai suatu hari ketika hidupnya berantakan dan bukunya berserakan, ia berhenti menulis dan bingung akan hidupnya. Tuan Morris lalu bertemu dengan wanita yang terangkat oleh ratusan buku yang dapat terbang. Wanita ini memberinya sebuah buku yang menjadi sahabat Tuan Morris. Ia memberi semangat pada Tuan Morris untuk kembali membaca dan menulis…..sampai akhir hayatnya.
Saya memilih salah satu ilustrasi dalam buku ini yang menurut saya sangat bermakna. Bahwa cerita-cerita dan buku-buku yang pernah kita baca akan selalu bersama kita dan membawa kita ke tempat yang indah dan tak terbayangkan.
The Fantastic Flying Books adalah sebuah cerita fantasi, sedikit surealis, tentang Tuan Morris yang sangat cinta pada cerita dan buku. Setiap hari ia membaca dan menulis cerita kehidupannya. Sampai suatu hari ketika hidupnya berantakan dan bukunya berserakan, ia berhenti menulis dan bingung akan hidupnya. Tuan Morris lalu bertemu dengan wanita yang terangkat oleh ratusan buku yang dapat terbang. Wanita ini memberinya sebuah buku yang menjadi sahabat Tuan Morris. Ia memberi semangat pada Tuan Morris untuk kembali membaca dan menulis…..sampai akhir hayatnya.
Saya memilih salah satu ilustrasi dalam buku ini yang menurut saya sangat bermakna. Bahwa cerita-cerita dan buku-buku yang pernah kita baca akan selalu bersama kita dan membawa kita ke tempat yang indah dan tak terbayangkan.
Et voilaaa...memakan waktu 5x pertemuan (@ 3 jam) di studio lukis, mulai dari sketching memakai bantuan grid, belajar melukis latar belakang dengan cat minyak sampai melukis detail dengan akrilik. Lukisan yang masih sangat pemula ini sempat dipajang dalam pameran bersama murid-murid lain di sebuah galeri kecil di KL. Well, not bad for a beginner, huh? So, buat Anda yang ingin belajar melukis, menggambar atau apapun yang berhubungan dengan kreatif visual, tidak ada salahnya mengambil inspirasi dari sebuah buku cerita anak-anak :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar