If
you give a mouse a cookie,
he’s going to ask for a
glass of milk
When
you give him the milk,
he’ll probably ask you for a straw
When
he’s finished,
He’ll ask for a napkin.
………………………………
……………………………….
Cerita yang sangat
menarik untuk anak-anak karena pada tiap halamannya, anak-anak akan terus
diberi kejutan ‘apa lagi yang akan diminta
si tikus?’ Di sepanjang cerita, sang
anak laki terus meladeni permintaan si tikus yang aneh-aneh dan lucu. Si tikus
meminta gunting untuk mencukur kumisnya yang panjang, lalu ia meminta sapu
untuk membersihkan guntingan kumisnya yang mengotori lantai, kemudian ia
meminta tempat untuk tidur karena ia lelah menyapu, dan seterusnya. Imajinasi yang sederhana dengan alur linier
tanpa klimaks atau ketegangan, namun sangat menarik untuk anak-anak.
Terus terang, tidak
banyak saya menemukan buku cerita anak Indonesia yang mengeksplorasi imajinasi
sederhana lewat kacamata anak, tanpa sisipan ajaran-ajaran moral. Penulis anak Indonesia seakan-akan ‘harus’
membuat cerita anak yang mengandung pesan moral. Tentunya cerita anak yang
mengandung ajaran moral sangat baik, namun saya berpikir, mungkinkah penulis anak Indonesia menulis suatu cerita dengan bebas,
tidak melulu memikirkan pesan moral, tapi beranjak dari apa yang menjadi
imajinasi anak-anak? Jika demikian,
mungkin akan lebih banyak karya menarik dan bervariasi dari penulis cerita anak
Indonesia.
Jika saya ditanya
apa pesan moral dari cerita “If you give
a mouse a cookie” ini (pertanyaan yang sangat lazim dalam pikiran orangtua
dan guru Indonesia), saya tidak tahu jawabannya, dan saya tidak mau
mencari-cari pesan moral dalam cerita ini.
Biarlah anak yang mendengar atau membaca cerita ini berimajinasi dalam
dunianya, bermain dalam khayalannya. Tidak
harus selalu ada pesan-pesan yang dijejali oleh orang dewasa.
Pertama kali saya tahu mengenai buku ini
bertahun-tahun yang lalu lewat cerita seorang pencinta buku anak dalam milis
penulis bacaan anak Indonesia. Ia bercerita pengalamannya di satu perpustakaan
anak di Amerika, di mana ia diminta oleh seorang anak kecil untuk membacakan
cerita. Secara acak ia mengambil buku
‘If you give a Mouse a Cookie’ ini dan membacakannya pada si anak kecil. Anak tersebut tertawa terus pada setiap
lembar cerita dan memintanya untuk mengulang-ulang kembali menceritakan cerita
tentang si tikus ini. Penasaran dengan buku ini, saya meminta adik saya yang
ketika itu tinggal di Amerika untuk membeli buku lucu ini.
Cerita yang ditulis
oleh Laura Joffe Numeroff, penulis anak Amerika ini ternyata sangat populer. Ditulis
pada tahun 1985, buku ini sangat laris sehingga dibuat seri-seri lainnya sebanyak 16 buku dengan
binatang yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya
adalah: If you give a Pig a Pancake, If you give a Moose a Muffin, If you take a
Mouse to School.
Pada tahun 2006, 21 tahun setelah cerita
pertama dibuat, penerbit meluncurkan buku kompilasi berisi 4 cerita yang
diperkaya dengan resep-resep cookie,
pancake, muffin dan lembar-lembar aktivitas yang terinspirasi dari
cerita. Juga terdapat lembar notasi
musik berbagai lagu berjudul “The Mouse cookie”, “The Piggy Polka”, “Making
Muffin” yang dapat didengar lewat CD yang menyertai buku bundel berjudul “Mouse, Cookies & more: A treasury”
ini.
If you give a mouse a cookie
Penulis: Laura Joffe Numeroff
Ilustrator: Felicia Bond
Penerbit: Laura Gerringer (imprint HarperCollins)
Cocok untuk anak: 4-8 tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar